Minggu, 12 Maret 2017

Metode Menentukan Awal Ramadhan dan 'Idul Fitri

Metode Menentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri. Puasa pertama sekali diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun 2 H. diantara keutamaan bulan Ramadhan yaitu bulan pertama kali al-Qur’an diturunkan. Dalam Hadits disebutkan : “ Bulan Ramadhan adalah tuan dari bulan-bulan yang lain “ (H.R Thabrani dalam kitabnya al-Kabir). Puasa Ramadhan wajib dilaksanakan bila Bulan Sya’ban telah genap tiga puluh hari , atau bila seorang muslim yang adil atau dua orang yang adil melihat hilal dan melihat kesaksian dihadapan hakim, dan jika hilal terlihat disuatu wilayah secara otomatis besoknya wajib berpuasa, meskipun hitungan bulan Sya’banya hanya 29 hari. Dalam menentukan awal bulan Ramadhan didahulukan metode ru’yatul hilal daripada metode hisab, adapun dalilnya adalah firman Allah swt : Artinya : “ Barangsiapa diantara kamu melihat bulan (hilal), maka hendaklah berpuasa“ (Q. S al-Baqarah 185). Dan Hadits Nabi saw : Artinya : “ Bila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan jika kalian telah melihat hilal, berbukalah. Apabila posisi kalian dan bulan tertutup mendung, perkirakanlah atau pastikan tiga puluh hari “. Dari firman Allah dan Hadits Ibnu Umar tersebut dapat difahami bahwa metode yang pertama sekali didahulukan dalam menentukan awal bulan Ramadhan adalah metode ru’yatul hilal. Dan hilal tidak bisa diketahui keberadaannya sebelum tanggal 29 Sya’ban, atau dalam menentukan hari raya idul fitri hilal tidak bisa terlihat sebelum tanggal 29 Ramadhan. Maka dapat disimpulkan bahwa awal Ramadhan dan Idul Fitri tidak bisa ditentukan atau diketahui sebelum masuk tanggal 29 Sya’ban dan 29 Ramadhan. Kemudian apabila ditanggal 29 Sya’ban hilal tidak terlihat maka bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari itu artinya esoknya tidak wajib berpuasa. Adapun sebagaian orang, mereka jauh-jauh hari sudah menentukan kapan waktu awal Ramadhan dan Idul Fitri , mereka berasalan dengan kemajuan teknologi awal bulan Ramadhan dan Idul Fitri sudah bisa ditentukan tanpa harus menunggu terlihatnya hilal, ini adalah pendapat yang lemah karena menurut Mayoritas Ulama’ walaupun teknologi sudah maju tapi dalam menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri tetap menggunakan metode ru’yatul hilal dengan sebab keumuman ayat Q.S al-Baqarah 185 dan Hadits dari Ibnu Umar. Wallahu a’lam. Bagi orang awaam seperti kita jalan terbaik adalah mengikuti pemerintah dalam menentukan awal Ramadhan dan ‘Idul fitri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar