Metode
Menentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri. Puasa pertama sekali
diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun 2 H. diantara keutamaan bulan
Ramadhan yaitu bulan pertama kali al-Qur’an diturunkan. Dalam Hadits
disebutkan : “ Bulan Ramadhan adalah tuan dari bulan-bulan yang lain “
(H.R Thabrani dalam kitabnya al-Kabir). Puasa Ramadhan wajib dilaksanakan bila Bulan Sya’ban telah genap tiga puluh hari , atau
bila seorang muslim yang adil atau dua orang yang adil melihat hilal
dan melihat kesaksian dihadapan hakim, dan jika hilal terlihat disuatu
wilayah secara otomatis besoknya wajib berpuasa, meskipun hitungan
bulan Sya’banya hanya 29 hari. Dalam menentukan awal bulan Ramadhan
didahulukan metode ru’yatul hilal daripada metode hisab, adapun dalilnya
adalah firman Allah swt : Artinya : “ Barangsiapa diantara kamu
melihat bulan (hilal), maka hendaklah berpuasa“ (Q. S al-Baqarah 185).
Dan Hadits Nabi saw : Artinya : “ Bila kalian melihat hilal maka
berpuasalah dan jika kalian telah melihat hilal, berbukalah. Apabila
posisi kalian dan bulan tertutup mendung, perkirakanlah atau pastikan
tiga puluh hari “. Dari firman Allah dan Hadits Ibnu Umar tersebut
dapat difahami bahwa metode yang pertama sekali didahulukan dalam
menentukan awal bulan Ramadhan adalah metode ru’yatul hilal. Dan hilal
tidak bisa diketahui keberadaannya sebelum tanggal 29 Sya’ban, atau
dalam menentukan hari raya idul fitri hilal tidak bisa terlihat sebelum
tanggal 29 Ramadhan. Maka dapat disimpulkan bahwa awal Ramadhan dan
Idul Fitri tidak bisa ditentukan atau diketahui sebelum masuk tanggal
29 Sya’ban dan 29 Ramadhan. Kemudian apabila ditanggal 29 Sya’ban hilal
tidak terlihat maka bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari itu
artinya esoknya tidak wajib berpuasa. Adapun sebagaian orang, mereka
jauh-jauh hari sudah menentukan kapan waktu awal Ramadhan dan Idul
Fitri , mereka berasalan dengan kemajuan teknologi awal bulan Ramadhan
dan Idul Fitri sudah bisa ditentukan tanpa harus menunggu terlihatnya
hilal, ini adalah pendapat yang lemah karena menurut Mayoritas Ulama’
walaupun teknologi sudah maju tapi dalam menentukan awal Ramadhan dan
Idul Fitri tetap menggunakan metode ru’yatul hilal dengan sebab
keumuman ayat Q.S al-Baqarah 185 dan Hadits dari Ibnu Umar. Wallahu
a’lam. Bagi orang awaam seperti kita jalan terbaik adalah mengikuti
pemerintah dalam menentukan awal Ramadhan dan ‘Idul fitri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar